MENDIRIKAN SHOLAT


MENDIRIKAN SHOLAT


First of all lets pray to Allah. Almighty who has given graces and hidayah to all of us. So that we can gather in this place. And i also i ask you to deliver your prayer and greetings to our prophet Muhammad SAW, who has brought us from the darkness to the lightness
 
            HADIRIN YANG BERBAHAGIA

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang “mendirikan sholat”
Sholat diterangkan dalam hadis rosululloh saw :

“sholat itu adalah tiang agama”
Jadi barang siapa sengaja tidak mengerjakan sholat berarti dia telah merobohkan tiang agamanya.

Mbak,, Mass,,jaman sakniki kebanyakan orang hanya mengaku-ngaku saja. Kalau ditanya “Mas, panjenengan agama islam nopo mboten ??” ngge pasti jawabanipun islam. Ini mayoritas jawaban di indonesia. Namun ketika ditanya lagi, “Njenengan sholat nopo mboten ?” barulah dia bingung karena pada hakikatnya dia memang tidak melakukan sholat. Jadi orang yang demikian adalah islamnya islam ngaa...ku. islamnya islam KT.....P

HADIRIN YANG SAYA HORMATI

Sholat berhasal dari bahasa Arab yang berarti do’a. Sholat dapat didefinisikan sebagai suatu ibadah yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Kiranya hadirin sudah tau betul tentang hal ini. Kenapa ??? karena tanpa diberitahu sekalipun, yang namanya sholat memang terdiri dari doa’a-do’a dan memang harus didahului dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, betul ???
Baiklah disini saya akan sampaikan sisi lain dari mendirikan sholat. Yaitu tentang keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya.

FIRST : sholat itu adalah sebagai penlong

Masa sih ?? sholat itu sebagai penolong ?? nggak salah tuh ?? ya emang ga salah. Kenapa ?? hadirini, ingat apa yang dibaca pada waktu duduk diantara dua sujud ?? naaah yoiku jawabane.

Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’ni, warzuqni, wahdini, w’afini, wa’fuanni.
Ya Allah ampunilah aku, sayangilah aku, lapangkanlah dadaku, tinggikanlah derajatku, berilah aku rizqi, beri aku petunjuk, berilah aku kesehatan dan berilah aku kemaafan. 

SECOND : sholat adalah pencegah perbuatan munkar

Masa seh?? sholat iku isok nyegah kemunkaran ?? nggak salah ta iku?? ya emang ga salah. Lanopo ? karena apabila seseorang dengan didahului wudhu yang sebenar-benarnya, kemudian sholat dengan tata cara yang sebenar-benarnya lalu menyertakan kekhusyuan yang sebenar-benarnya maka pasti ia akan menjadi orang yang baik bahkan tawadhu’. Kalau sudah begitu niscaya ia akan merasa jijik dengan perbuata-perbuatan yang jelek dan maunya menjauh dr perbuatan yang munkar. Ga percaya ?? cobalah sholat dengan khusyu’  sekali saja lalu buktikanlah bagaimana efeknya.
Allah SWT berfirman :

 Artinya: sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
 
THIRD : sholat dapat menjauhkan dari sifat kikir

Allah SWT berfirman :
  
Yang artinya : Apabila ia manusia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat (QS. Al Maarij ayat 20-22)
Hadirin yang berbahagia
Kebiasaan berkeluh kesah jika sedang susah, dan kikir alias pelit jika mendapat nikmat itulah sifat manusia secara umum. Hanya orang orang tertentu saja yang bisa mengendalikan 2 penyakit itu yaitu apabila ia termasuk orang yang sudah benar shalatnya.
Dengan tanpa ada keinginan menuding seseorang, cobalah lihat diri kita atau orang di sekitar kita. Adakah sifat keluh kesah dan kikir menjangkiti orang yang sholatnya bagus ?? silahkan pertanyaan ini dijadikan PR bagi hadirin semua.
Teman-temanku yang berbahagia
Tiba-tiba saya teringat dengan lagu yang dilantunkan oleh alm. Uje. Lagunya seperti ini :

Sepohon kayu daunnya rimbun

Lebat bunganya serta buahnya

Walaupun hidup seribu tahun

Bila tak sembahyang apa gunanya

Kami sembahyang limalah waktu

Siang dan malam sudahlah tentu

Hidup di kubur yatim piatu

Tinggallah seorang dipukuli palu
HADIRIN YANG SAYA HORMATI
Sudah jelas, walaupun kita hidup 1000 tahun, walaupun kita bergelimpangan harta, mobil dimana-mana. Tapi apalah daya itu semua jika kita tidak sholat.
Demikian dari saya, akhiru kallam.

0 komentar: