INDONESIAN CULTURE IN GLOBALIZED WORLD


Hasil gambar untuk indonesian culture
ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
GOOD MORNING EVERYONE


            The Honorable judges and the respectable audiences. First of all, lets pray to God. Almighty who has given grace and blessing to all of us. So that, we can gather in this place. I say many thanks for the opportunity that has been given to me to deliver a speech entitled “INDONESIAN CULTURE IN GLOBALIZED WORLD”
            Before I start my speech. I would like to limit the problem I will have to say. Especially in the teenagers and college students around Indonesia. Hi Friends, I want to ask you a question. Do you love Indonesia ? I don’t hear what about you say. Say louder please!! Once again. Do you love Indonesia ? If you love Indonesia, what is the prove ?
            Ladies and Gentlemen
            Indonesia. What do you think when I say about Indonesia ? Indonesia is a country that has very rich of ethnics and islands and especially Indonesia is a country that has very rich of “CULTURES”. From Sabang to Merauke, Indonesia has entirely different cultures. There are a thousand of cultures that exist in our country. Can you count how many cultures in Indonesia, especially in Java? Hmm I’m not sure
            Ladies and Gentlemen
            Our cultures are so unique, interesting and so beautiful. One of the culture’s product is batik. Batik which is widely known as a handicraft from Indonesia, even Batik has been inaugurated by UNESCO as a world heritage that must be preserved. The popularity of Batik has spread widely abroad, even the former president of South Africa Nelson Mandela has made it as his icon. Wow, it’s amazing. Give applause for batik of Indonesia! And other product is angklung. Angklung is well-known as multitonal music instrument from west java. Nowdays, angklung is not as antique thing again, but angklung as a traditional music instrument from Indonesia as known in international world. Because on November 2010 angklung also has been inaugurated by UNESCO as world intangible heritage. So that, angklung can’t be seized or stolen by other countries.
            One of the evidence of the famous of angklung  is  formed an angklung orchestra group in Hamburg Germany, with the name “angklung hamburg orchester”. That group consisting by students of Indonesia in Hamburg. There, angklung is not only played for traditional songs such as kicir – kicir or manuk dadali. But They combine of western songs with angklung so that produce a blend of “modern ethnic”
            And again, do you know gamelan ? nowdays gamelan that has been go international and has become subject of lesson in some schools in developed countries in the world. For example, in Singapore gamelan serve as a compulsory subject in primary schools. And in japan, gamelan had been teaching media at various universities. Yes, Of course this makes us so proud as the owner of that culture.
Ladies and Gentlemen
            In fact, We as Indonesian people, We as the owner of that culture even don’t care and almost abandoned it. As we know Gamelan which is well-known as an original culture from Indonesia has been claimed by neighborhood, Malaysia. Reog Ponorogo which is the culture from Indonesia also has been claimed by Malaysia. How sick I’am, how sad I’am to hear that Indonesian culture has been claimed by another country. A lot of our cultures have been stolen by other nations. If you just keep being quite, if you just keep being ignorance, I’m sure that all of Indonesia culture will be claimed by other nations.
            Ladies and Gentlemen
            Therefore, we as Indonesian future generation must be aware of our cultures,  because it is a symbolize the characteristic and uniqueness of a country that makes it known by other country. And also we should feel proud to have a country that is rich of cultures. So let’s introduce our culture. Show into the world, this is Indonesia, This is a country that is rich of cultures. Don’t let our beautiful cultures stolen by other people.. Let’s gather to preserve, appreciate and care about Indonesian culture.
Well my friends, that’s all my speech. If I have many mistakes, please forgive me.
Wassalamualaikum wr.wb.

             See you…
           

0 komentar:

REVOLUSI MENTAL PEMUDA TONGGAK KEMAJUAN BANGSA


Hasil gambar untuk PEMUDA
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

Dewan hakim yang arif dan bijaksana
Hadirin kaum muslimin sebangsa dan setanah air yang kami banggakan
Munculnya gagasan revolusi mental di Indonesia dilandasi oleh cita – cita luhur bangsa ini untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang unggul dan berkarakter. Hal ini ditujukan untuk menggembleng pemuda Indonesia menjadi pemuda yang baru, yang bersemangat burung garuda  dan berjiwa api yang membara. Namun hadirin, dilansir dari kementrian kesehatan RI tahun 2017 menginformasikan terdapat 3,8% pelajar dan mahasiswa yang menyatakan pernah menyalahgunakan narkoba. Maka sangatlah penting untuk menguatkan tekad dalam merevolusi mental pemuda Indonesia.
Hadirin, untuk mewujudkan revolusi mental diperlukan adanya keseimbangan antara ideology dan nilai – nilai agama. Oleh karena itu hadirin, perkenan kami menyampaikan syarah al qur’an bertajuk “REVOLUSI MENTAL PEMUDA TONGGAK KEMAJUAN MASA DEPAN BANGSA” Semoga syarahan ini dapat menjadi inspirasi bagi pemuda negeri untuk terus menciptakan karya atau kerja yang teruji di berbagai kehidupan sehingga bangsa ini bisa Berjaya. Sebagai rujukan marilah kita dengarkan firman Allah dalam Al Qur’an surah Ibrahim ayat 1 sebagai berikut :
 
“Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”

Ma’asyirol muslimin wal muslimat
Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam tafsirnya al misbah menjelaskan bahwa pada lafadz “ الظُّÙ„ُÙ…َاتِ “ menunjukkan bentuk jamak, sedangkan pada lafadz“ النُّورِ  “menunjukkan bentuk tunggal. Hal ini mengisyaratkan bahwa kegelapan bermacam – macam dan tetap timbul dari berbagai sumber. Penyebutan lafadz  الظُّÙ„ُÙ…َاتِ juga lebih didahulukan mengisyaratkan kepada kita bahwa hendaknya manusia selalu menuju ke arah perubahan yang positif.
Hadirin, dari ayat tadi dapat kita tarik benang merah bahwasannya sejak dulu Allah telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa memperbaiki diri. Lantas bagaimana kondisi pemuda bangsa Indonesia saat ini ? tambah membaik atau bahkan terpuruk ?
Masih terngiang di benak kita sepenggal kalimat ikrar yang menjadi bukti tekad dan semnagat para pemuda dalam mempersatukan visi kemerdekaan Indonesia yang berbunyi
“kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”
Ikrar tersebut hadirin menjadi saksi semangat para pemuda dalam melawan para penjajah untuk memerdekakan Indonesia melalui pemikiran mereka yang revolusioner. Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa ini bisa merdeka karena adanya peran pemuda di dalamnya. Ya sebagai agent of change pemuda adalah asset yang berharga bagi negara, karena kemajuan dan kehancuran bangsa berada pada tangan mereka.

Hadirin yang dicintai Allah
Saat ini generasi muda kita sangat jauh dari apa yang kita harapkan. Karakter bangsa saat ini telah luntur dikilas waktu, pondasi – pondasi yang dulu dibangun dengan kokoh kini dihancurkan oleh anak bangsa sendiri. Baru – baru ini kita telah dikejutkan dengan rentetan kejadian yang menunjukkan hancurnya moral dan mental pemuda bangsa Indonesia. Data biro sensus amerika, united state sensus beurau menyatakan bahwa diantara 60% dari populasi remaja terpapar tindakan kekerasan baik yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun dilakukan oleh kelompok. Mulai dari tawuran, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan tindakan kekerasan lainnya
Untuk memotivasi jiwa para pemuda Indonesia, perkenankan kami menyampaikan sepenggal kalimat ir. Soekarno yang berbunyi :
Dari sabang sampai merauke
ia adalah merupakan suatu kesatuan kebangsaan
Ia adalah suatu national entity
Ia adalah suatu kesatuan kenegaraan
Ayo bangsa Indonesia, revolusimu belum selesai
Merah putih berkibar begitu gagah
Cerminan akan bangsa yang perkasa
Kuhormati dengan penuh rasa bangga
Indonesiaku bersatu spanjang masa.

Hadirin yang dirahmati Allah
Untuk merevolusi mental pemuda Indonesia yang saat ini terbius akan kenikmatan hedonism bukanlah hal yang sepele karna hal tersebut hadirin menjadikan bangsa ini, menjadikan pemuda masa kini lupa darimana dimana dan untuk siapa mereka sebenarnya hidup
Sebagai solusi mari kita dengarkan firman Allah dalam al qur’an surah al anfal ayat 53 yang berbunyi :
“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Ma’asyirol muslimin rohimakumullah
Dalam tafsir al maraghi juz 10 syekh ahmad mustofa al maraghi menjelaskan bahwa siksaan dan nikmat yang telah ditetapkan oleh Allah berdasarkan  perbuatan yang dapat mengubah diri mereka
Faqod jarot sunnatullahi alla yughoyyiro ni’matan an ‘amaha ‘ala qoumin
Hatta yughoyyiruu maa bianfusihim minal ahwaal
Allati istahaqqu bihaa tilkan ni’mah
Hadirin Allah sekali – kali tidak akan mengubah nikmat dan kesengsaraan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mau mengubahnya.

Hadirin yang dirahmati Allah
Kita telah dianugerahi fisik yang sempurna, kecerdasan yang luar biasa. Sudah kewajiban bagi kita untuk memanfaatkannya untuk terus berprestasi dan berkarya. Kita justru akan berdosa jika tidak memanfaatkan dengan mengerahkan segala usaha dan potensi yang kita miliki.
1.       Dari uraian tadi dapat kita simpulkan sejak dulu Allah telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa memperbaiki diri
2.      Untuk menuju Indonesia yang maju pemuda harus mengambil perannya dalam merevolusi mental untuk memajukan bangsa
Demikian syarahan yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Mari mulai detik ini kita wujudkan revolusi mental dengan kerja keras, integritas dan solidaritas.
Wassalamu’alaikum wr.wb



Inspire By : Arin Zahra (Fak. Kedokteran UB)










0 komentar: